Dalam dunia programming, PHP dan JavaScript adalah dua jenis bahasa pemrograman yang paling populer dan banyak dipakai oleh programmer dalam menciptakan sebuah aplikasi yang bermanfaat. Lalu apakah perbedaan PHP dan JavaScript? Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam terkait perbedaan dua bahasa pemrograman tersebut, mari kita simak ulasannya.
Dari Segi Pengertian
PHP merupakan salah satu bahasa dalam pemrograman yang cukup populer dan dipakai untuk mengembangkan server-side dan back-end. Proses pengembangan bahasa pemrograman PHP masih terus berlanjut. Sampai saat ini, versi palong stabil dari PHP adalah versi 8.2 yang memberikan dukungan untuk pendekatan pemrograman dengan basis objek atau Object-Oriented Programming.

JavaScript merupakan bahasa dalam pemrograman yang juga sama populernya dan banyak dipakai dalam mengembangkan client-side dan front-end. Setelah munculnya Node.js, maka JavaScript sudah bisa dioperasikan di luar browser, sehingga JavaScript tak hanya bisa dioperasikan pada client-side atau front-end, akan tetapi juga bisa dipakai pada pengembangan back-end.
Dari Segi Fungsi
Dalam segi fungsinya, PHP diaplikasikan untuk pengembangan dalam server-side atau back-end dan fungsi dari PHP adalah untuk membuat fungsionalitas sebuah fitur dalam website agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Contohnya dalam penyimpanan data, otentikasi pengguna, penampilan konten yang dinamis dan penyimpanan cookie.
PHP dapat dipakai untuk membuat layanan website atau API. Akan tetapi, banyak juga yang memakai PHP untuk menghasilkan aplikasi full-stack yang mana pembuatan fungsional web dan display digabungkan dalam satu proyek.
JavaScript dipakai untuk lakukan pengembangan pada client-side atau browser atau front-end. JavaScript memiliki fungsi untuk menghasilkan tampilan atau display website yang lebih menarik dan
interaktif dengan menerapkan banyak jenis kerangka kerja atau framework. Misalnya Next.JS, Vue dan Angular.
Sejak munculnya Node.js, saat ini JavaScript tidak hanya dipakai untuk keperluan client-side dan front-end, akan tetapi juga bisa dipakai untuk pengembangan pada sisi server dan back-end, misalnya pembuatan RESTful API, bahkan di sisi lain JavaScript juga bisa dipakai untuk menghasilkan aplikasi native layaknya Android, iOS atau aplikasi desktop.

Dari Segi Framework atau Kerangka Kerja
Perbedaan PHP dan JavaScript selanjutnya ada pada Framework atau Kerangka Kerja merupakan suatu alat yang akan mempermudah proses pengembangan website dengan memberikan banyak tools atau alat serta pustaka yang sudah tersedia. Framework yang populer dipakai dalam PHP adalah Laravel.
Laravel adalah kerangka kerja atau framework PHP yang sifatnya open-source atau gratis. Laravel juga punya banyak fitur yang bisa memudahkan pengembangan aplikasi website, misalnya Object Relational Mapping (ORM) yang berinteraksi dengan database. Selain itu, ada fitur blade template yang memudahkan pembuatan tampilan web. Laravel bisa dipakai untuk menghasilkan web servide atau aplikasi full-stack.
Kemudian, framework yang paling banyak dipakai di JavaScript adalah Next.js yang merupakan kerangka kerja react yang dipakai untuk pembangunan tampilan web dan aplikasi full-stack. Dengan pengguaan Next.js, maka pembuatan tampilan web yang menarik akan jauh lebih mudah berkat fitur yang dimiliki Next.js, antara lain styling, routing dan rendering.
Dari Segi Lingkungan
Berdasar Running Environment, menjalankan PHP akan membutuhkan web server sebab PHP merupakan bahasa pemrograman server-side. Jika tak ada web server, kode PHP tak akan bisa dioperasikan.
Salah satu contoh dari web server terpopuler paling banyak dipakai untuk menjalankan PHP adalah MAMP dan XAMPP yang dikhususkan untuk pengguna macOS. Anda juga bisa gunakan framework Laravel supaya Anda tak perlu lagi buat web server untuk jalankan kode PHP karena Laravel telah mempunyai web server bawaan.
Kode JavaScript bisa berjalan tanpa server karena JavaScript merupakan bahasa pemrograman basis client-side. Anda bisa jalankan kode JavaScript pada browser. Awalnya, JavaScript dibuat khusus untuk browser, akan tetapi, dengan munculnya Node.js, maka JavaScript bisa dioperasikan di luar environment browser, dalam hal ini server.
Dari Segi Koneksi
PHP bisa lakukan koneksi dengan mudah dan langsung menuju database, seperti PostgreSQL dan MySQL. PHP tak memerlukan pustaka atau third party untuk bisa tersambung dengan database, hanya dengan beberapa baris kode dan Anda sudah bisa melakukan interaksi dengan database, misalnya menambahkan data, melakukan update dan penghapusan data.
Berbeda dengan Java Script yang tak bisa secara langsung terkoneksi dengan database. Supaya JavaScript bisa terhubung ke database, maka Anda harus menyambungkannya dengan Node.js dan paket dari pihak ketiga.

Dari Segi Keamanan
Perbedaan PHP dan JavaScript selanjutnya adalah dari segi keamanannya. PHP dianggap punya tingkat keamanan yang lebih baik jika dibanding dengan JavaScript. Kode pada PHP tidak akan terlihat oleh user saat dijalankan, karena kode itu berjalan di sisi server.
Akan tetapi, JavaScript, secara khusus dalam pengembangan front-end, bisa dengan mudah dilakukan inspect-element oleh user lewat browser, sehingga implementasi kode secara detail bisa terlihat. Maka dari itu, disarankan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa pemrograman.
Itulah ulasan mengenai perbedaan antara PHP dan JavaScript supaya Anda bisa tentukan mana yang paling cocok dengan kebutuhan Anda. Semoga bermanfaat.