Saat sedang membangun aplikasi, website, atau sistem analisis data, kamu perlu memilih database yang tepat sebagai tempat penyimpanan data.

Saat membuat projek pertamanya, banyak developer pemula yang masih kesulitan menentukan rekomendasi database terbaik untuk kebutuhan proyek mereka.

Setiap jenis database ini memiliki keunggulannya sendiri. Maka dari itu, mari simak beberapa contoh database terbaik yang bisa dipilih dan paling ideal dengan kebutuhanmu!

Pentingnya Pemilihan Database

Mengapa pemilihan database sangat penting? Pemilihan database ini juga menentukan performa aplikasi dan alur pengembangan program.

  • Performa Aplikasi yang Optimal: Dengan database yang tepat, aplikasimu tetap responsif meskipun jumlah pengguna atau query-nya meningkat.
  • Kemudahan Skalabilitas: Database yang baik memberi fleksibilitas untuk berkembang dan kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan proyek.
  • Efisiensi Biaya Pengembangan: Pemilihan database yang tepat bisa menekan biaya operasional bisnis.

Rekomendasi Database Terbaik yang Dapat Digunakan

Setiap database memiliki karakteristiknya sendiri sehingga kamu perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan proyek.

Berikut adalah beberapa rekomendasi database terbaik yang sering digunakan oleh developer profesional!

1. MySQL

Tampilan MySQL

Sumber: MySQL

MySQL adalah sebuah database relasional (RDBMS) open-source yang stabil dan mudah digunakan. Database ini dapat menangani transaksi berskala besar dan banyak dipakai di aplikasi web.

Selain itu, komunitas global MySQL juga menyediakan tutorial, plugin, dan tools pendukung yang bisa kamu gunakan.

Baca juga: Perbedaan MySQL dan PostgreSQL: Panduan Memilih Database

2. PostgreSQL

PostgreSQL merupakan sebuah database relasional objek (ORDBMS) yang lebih fleksibel dibanding MySQL karena mendukung banyak tipe data kompleks.

Di dalamnya, terdapat fitur seperti JSONB, GIS, dan indexing canggih sehingga cocok untuk pembangunan aplikasi yang membutuhkan performa query tinggi.

3. MongoDB

Tampilan MongoDB

Sumber: MongoDB

MongoDB merupakan sistem database NoSQL yang dapat menyimpan data dalam format JSON sehingga cocok untuk menyimpan data yang bervariasi dan tidak terstruktur.

Dengan database ini, kamu bisa membuat struktur proyek yang tidak kaku dan mendukung skalabilitas horizontal dengan mudah.

4. Redis

Redis digunakan sebagai caching layer untuk mempercepat performa aplikasi. Dengan kecepatan baca-tulis yang sangat tinggi, Redis sangat efektif untuk kebutuhan caching dan session management.

5. Elasticsearch

Tampilan Elasticsearch

Sumber: Elasticsearch

Elasticsearch merupakan database yang dirancang khusus untuk pencarian data dalam jumlah besar.

Kebanyakan pengguna menggunakan database ini untuk kebutuhan log, monitoring, dan sistem analitik. Elasticsearch menyediakan fitur indexing yang memungkinkan pencarian cepat dalam database yang kompleks.

6. MariaDB

MariaDB merupakan aplikasi yang dimodifikasi dari MySQL dengan fitur yang lebih modern dan performa lebih baik.

Sebagian besar pengguna memilih database ini karena kompatibilitasnya tinggi dengan MySQL sehingga memperlancar proses migrasi.

Database ini dirancang untuk memberikan performa, skalabilitas, dan keandalan yang tinggi untuk berbagai aplikasi.

7. Oracle Database

Tampilan Oracle Dashboard

Sumber: Oracle

Oracle Database merupakan salah satu database enterprise paling kuat yang sering digunakan untuk sistem mission-critical.

Keunggulannya terletak pada stabilitas, arsitektur yang scalable, dan fitur keamanan tingkat lanjut–seperti Data Masking dan Transparent Data Encryption.

Tak hanya itu, database ini juga mendukung berbagai skenario kompleks, seperti data warehouse, transaksi berskala besar, hingga analitik real-time.

8. SQLite

SQLite adalah database RDBMS yang sangat ringan, mandiri, dan tidak membutuhkan server tersendiri.

Kamu dapat menanamkannya langsung dalam aplikasi sehingga cocok untuk pengembangan aplikasi mobile, IoT, atau software desktop.

Meski kecil, SQLite tetap mendukung operasi SQL standar yang memadai untuk banyak kebutuhan, mulai dari penyimpanan data lokal hingga format bekas untuk aplikasi desktop.

9. Microsoft SQL Server

Sumber: Microsoft Learn

Rekomendasi database terbaik terakhir adalah Microsoft SQL Server, database yang populer karena performanya stabil dan terintegrasi dengan ekosistem Windows seperti Microsoft Azure dan Power BI.

Database ini menyediakan berbagai fitur bawaan–seperti reporting services, analisis data, dan machine learning service–yang mempermudah proses pengolahan data dalam satu platform.

Baca juga: Cara Membuat Aplikasi Database di Excel dengan Mudah tanpa VBA

Tips Memilih Database yang Sesuai Kebutuhan

Dari banyaknya pilihan di atas, manakah yang sesuai dengan kebutuhan? Supaya tidak salah memilih, pastikan untuk mengikuti tips memilih database di bawah ini:

  • Mulailah dengan Prototipe dan Ukuran Data Nyata: Uji database dengan ukuran data yang mendekati kondisi produksi untuk melihat performanya secara objektif.
  • Evaluasi Kecocokan Model Data: Pastikan struktur datamu cocok dengan model yang disediakan database, seperti relasional, dokumen, atau time-series.
  • Pikirkan Skalabilitas Jangka Panjang: Database ideal harus mampu tumbuh mengikuti kebutuhan aplikasimu dalam beberapa tahun ke depan.
  • Uji Integrasi Bahasa Pemrograman: Pastikan database ini memiliki library dan dukungan yang baik untuk bahasa pemrograman yang digunakan, seperti Python atau JavaScript.
  • Siapkan Rencana Migrasi: Pertimbangkan fleksibilitas database untuk proses migasi yang lebih mudah.

Optimalkan Proses Analisis Datamu dengan Database Terbaik!

Dari artikel ini, bisa dikatakan bahwa kita tidak bisa memilih database dengan asal. Database yang tepat akan meningkatkan performa, skalabilitas, hingga efisiensi pengembangan aplikasi.

Mulai dari MySQL, PostgreSQL, MongoDB, Redis, hingga Elasticsearch, setiap rekomendasi database terbaik di atas dapat menjadi pilihanmu!

Untuk menjadi seorang data analyst profesional, mari ikuti kursus Data Analyst dari Coding Studio!

Dalam kelas ini, kamu akan mempelajari skill dasar Python, library Python, manipulasi data, visualisasi, hingga penyempurnaan model regresi untuk prediksi dan pengambilan keputusan.

Berkat pendekatan praktis dan berbasis proyek nyata, kamu bisa memahami pola data, menghasilkan insight bernilai, serta menyusun portofolio profesional untuk berkarier sebagai data analyst.

Sudah cukup tertarik? Yuk, klik tautan di atas dan mulai langkah awalmu untuk menjadi data analyst handal bersama kami!