Apakah Anda membutuhkan solusi teknologi yang fleksibel? Cloud computing hadir sebagai solusi yang tepat untuk Anda. Perusahaan dari berbagai sektor, seperti start-up hingga corporate, telah mempercayakan layanan cloud computing untuk operasional bisnisnya.
Dengan cloud computing, mereka dapat mengakses semua sumber daya komputasinya melalui internet. Selain itu, bisnis juga tidak perlu bergantung lagi pada infrastruktur fisik yang lebih mahal.
Supaya dapat bekerja dengan optimal, Anda perlu memahami setiap komponen arsitektur cloud computing sebagai salah satu elemen penting dalam pondasinya. Sebelum memahami apa saja komponen tersebut, mari pahami pengertian dan fungsinya.
Apa Itu Arsitektur Cloud Computing?
Arsitektur cloud computing adalah sebuah kerangka kerja sistem yang mendukung pengiriman layanan cloud secara efisien, aman, dan skalabel. Biasanya, arsitektur ini terdiri dari berbagai komponen yang saling terintegrasi–mulai dari antarmuka pengguna hingga infrastruktur server yang lebih kompleks.
Fungsi utama dari arsitektur cloud ini adalah menyediakan platform yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya dengan fleksibel. Mereka juga akan memastikan data Anda tersimpan dengan aman dan mendukung pertumbuhan pengguna dan beban kerja yang dinamis.
Selain itu, arsitektur cloud computing juga membantu menyajikan layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud secara global dengan performa yang konsisten.
Arsitektur Cloud Computing
Arsitektur dari cloud computing terbagi menjadi dua jenis: front end dan backend. Mari simak penjelasan singkatnya di bawah ini!
1. Frontend
Arsitektur cloud computing yang pertama adalah front-end sebagai tampilan antarmuka layanan cloud yang berinteraksi langsung dengan penggunanya. Di dalamnya, terdapat aplikasi web, mobile, maupun portal manajemen berbasis browser yang memudahkan Anda dalam mengakses atau mengelola layanan cloud–seperti menyimpan file, menjalankan aplikasi, atau memantau data.
Desain frontend yang intuitif dan responsif membuat penggunanya dapat menggunakan layanan ini secara optimal, tanpa adanya hambatan apapun. Jika kita contohkan, ada layanan Google Drive atau Dropbox dengan antarmuka sederhananya. Ini membantu penggunanya dalam mengunggah dan mengunduh file tanpa perlu memahami struktur aplikasi yang kompleks.
2. Backend
Selanjutnya adalah backend, inti utama dari arsitektur cloud. Komponen ini meliputi server, database, data center, mesin virtual, layanan analitik, dan berbagai infrastruktur lainnya. Masing-masing dari mereka bekerja sama agar layanan cloud computing dapat memproses, menyimpan, dan mengelola sumber dayanya dengan aman.
Penyedia layanan cloud biasanya menggunakan teknologi virtualisasi untuk memaksimalkan efisiensi server dan menyediakan layanan yang elastis. Selain itu, backend juga dilengkapi dengan sistem keamanan terbaik seperti enkripsi, autentikasi, dan pengelolaan akses pengguna untuk menjamin integritas dan kerahasiaan data penggunanya.
Baca juga: Mengetahui Bedanya Front End dan Back End Developer
Komponen Arsitektur Cloud Computing
Arsitektur cloud computing terbentuk dari beberapa komponen yang penting. Masing-masing dari mereka memiliki perannya secara spesifik. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Perangkat Jaringan
Perangkat jaringan adalah perangkat yang menghubungkan dua jenis perangkat atau lebih. Contoh dari perangkat ini antara lain router, switch, load balancer, dan firewall. Fungsi utamanya adalah memudahkan pertukaran data atau sumber daya antar perangkat dengan jaringan internet.
Contohnya, load balancer berfungsi untuk membagi beban trafik pada server dan firewall dapat melindunginya dari aneka cyber crime. Performa cloud akan sangat dipengaruhi oleh kualitas dan konfigurasi perangkat jaringannya.

2. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware adalah semua infrastruktur fisik yang dapat dilihat, diraba, dan digunakan. Contoh dari perangkat ini antara lain server fisik, sistem pendingin, daya listrik, serta rak server yang disediakan penyedia layanan cloud.
Mereka berfungsi untuk menyimpan dan memproses data dari layanan cloud yang Anda gunakan. Supaya performanya tetap optimal, Anda harus melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala untuk meminimalisir kerusakan perangkat.
3. Server
Selanjutnya adalah server, sebuah server virtual yang di-hosting dan dapat Anda akses melalui internet. Komponen ini bertugas untuk menjalankan aplikasi, menyimpan data, dan memproses permintaan dari pengguna.
Para penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure umumnya menggunakan ribuan server di berbagai pusat data. Hal ini membuat layanan mereka dapat diakses secara global selama 24 jam.
4. Penyimpanan (Storage)
Dalam layanan cloud computing, ada beberapa jenis penyimpanan yang digunakan. Beberapa di antaranya adalah object storage (Amazon S3), block storage (Amazon EBS), atau file storage (Google Filestore).
Dengan komponen ini, data Anda akan disimpan secara terpusat tanpa mengurangi kemudahan aksesnya. Selain itu, pengguna cloud storage juga dapat mengubah kapasitas penyimpanan tanpa harus menambah perangkat fisik.
Sebagai keunggulan lainnya, cloud storage juga dilengkapi dengan fitur bermanfaat seperti backup otomatis, redundansi data, dan enkripsi.
Baca juga: Apa itu Cloud Storage? Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya
5. Alat Virtualisasi
Komponen cloud computing yang terakhir adalah alat virtualisasi. Dengan komponen ini, Anda dapat menjalankan beberapa sistem operasi atau aplikasi dalam satu perangkat fisik. Beberapa alat virtualisasi seperti VMware, Hyper-V, atau KVM dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya dan membantu penyedia cloud untuk memberikan layanan secara fleksibel dan cepat.
Dengan adanya virtualisasi, satu server fisik dapat menjalankan banyak virtual machine yang dapat digunakan oleh pengguna yang berbeda tanpa mengganggu satu sama lain.
Ingin Memahami Lebih Banyak tentang Teknologi Informasi?
Itulah pengertian dan beberapa komponen arsitektur cloud computing yang Anda perlu ketahui. Kehadiran arsitektur tersebut membuat layanan cloud dapat berkembang dan memenuhi segala kebutuhan industri.
Dengan memahami semua komponen utamanya, mulai dari perangkat jaringan hingga alat virtualisasi, Anda dapat memahami betapa kompleks dan canggihnya sistem layanan cloud computing.
Ingin mendalami lebih banyak atau berkarier di bidang IT? Yuk, ikuti kursus IT berkualitas dari Coding Studio! Tak hanya materi yang ter-update, para akademisi dan mentor kami juga menggunakan pendekatan praktis dan studi kasus nyata. Ini membuat Anda paham akan materi dan siap praktik di dunia kerja!
Tunggu apalagi? Kunjungi website Coding Studio sekarang dan pilihlah video learning dan kelas live sesuai kebutuhan Anda!