Soft skill adalah salah satu kebutuhan penting bagi individu terutama dalam bidang profesional seperti berbisnis maupun bekerja. Untuk mendukung kinerja perusahaan, pelatihan peningkatan soft skill sangatlah dibutuhkan. Pelajari lebih dalam seputar pelatihan pengembangan soft skill.

Apa Itu Soft Skill?

Apa Itu Soft Skill

Apa itu soft skill? Berbeda dengan hard skill, soft skill lebih mengarah ke non-teknis. Inilah keterampilan individu dalam interaksi atau hubungan dengan orang lain. Lebih dari itu, soft skill juga mengacu ke bagaimana individu mengelola waktu, menentukan prioritas dan pemecahan masalah.

Intinya keterampilan ini mengarah ke sikap atau kepribadian alih-alih kemampuan teknis. Baik itu hard skill maupun soft skill, sama-sama dibutuhkan dalam lingkungan pekerjaan.

Apa Saja Macam atau Jenis Soft Skill?

Soft skill mengacu ke berbagai macam aspek keterampilan. Di bawah ini adalah beberapa macam soft skill dan kaitannya dalam ekosistem kerja yang perlu Anda ketahui:

Apa Saja Macam atau Jenis Soft Skill

1. Pemecahan masalah dengan solusi

Salah satu soft skill adalah problem-solving. Inilah kemampuan analisis terhadap konflik atau masalah, lalu menentukan solusi yang tepat. Semua pekerjaan memiliki masalah dan harus diatasi untuk keberlangsungan bisnis. Karyawan dituntut untuk bisa memecahkan masalah dengan efektif dan cepat.

Mereka perlu pintar mencari tahu akar masalah lalu menyesuaikan solusi yang paling relevan. Dengan begitu, operasional bisnis tetap lancar jika masalah sudah reda.

2. Mengatur prioritas/waktu

Manajemen waktu penting dalam menentukan prioritas tugas dan menunjang efisiensi pekerjaan. Jika karyawan pintar mengatur waktu, maka tugas bisa selesai sebelum tenggat waktu bahkan menghindari frustrasi kerja. Pengelolaan waktu lebih baik bisa membuat karyawan mudah menyeimbangkan hidup mereka.

3. Beradaptasi dengan lingkungan

Cepat atau tidaknya individu beradaptasi dengan lingkungan baru merupakan jenis soft skill lainnya. Bukan hanya saat mendapatkan pekerjaan baru, tapi lingkungan kerja bisa berubah cepat juga. Misalnya dari implementasi teknologi baru, dinamika pasar atau kebijakan perusahaan.

Jika karyawan bisa adaptif, maka mereka bisa tetap bekerja optimal meski ada perubahan di sekitarnya. Saat ada situasi darurat, karyawan bisa menghadapinya dengan bijak karena cepat terbiasa dengan perubahan kondisi.

4. Mengelola emosional

Karyawan juga perlu memiliki kecerdasan emosional yang memadai. Mereka perlu paham emosional diri sendiri dan mengelolanya dengan baik. Semakin baik pengelolaan emosional, maka mereka bisa memiliki hubungan kerja optimal. Satu sama lain bisa saling memahami intensi dan perasaan sehingga mendukung ekosistem kerja positif.

5. Komunikasi

Komunikasi juga termasuk kemampuan, ini termasuk bagaimana individu menulis pesan, membaca pesan, mendengarkan dan bicara. Dalam lingkungan kerja, sering kali karyawan butuh saling berbagi informasi untuk menyelesaikan tugas atau mengatasi masalah.

Jika komunikasi berjalan baik, maka kesalahpahaman bisa dihindari dan tiap karyawan bisa bekerja efisien. Kemampuan komunikasi ini juga termasuk bagaimana penyampaian presentasi, penulisan pesan di email dan sebagainya.

Manfaat Adanya Pelatihan Soft Skill

Manfaat soft skill sangat beragam dan berperan krusial untuk kelancaran operasional bisnis atau perusahaan. Menurut saya, andil dari soft skill mungkin tidak mudah terlihat dibandingkan hard skill. Tapi efeknya bisa sangat penting untuk efektivitas pekerjaan secara menyeluruh.

Setidaknya berikut ini adalah beberapa manfaat dari pelatihan pengembangan soft skill:

  • Kolaborasi optimal: Dalam ekosistem pekerjaan, dibutuhkan kolaborasi optimal untuk menunjang produktivitas. Pelatihan ini bisa memastikan antar tim bisa bekerja sama lebih optimal sehingga tercipta lingkungan kerja penuh dukungan dan lebih harmonis.
  • Performa karyawan lebih baik: Semakin tinggi soft skill karyawan, mereka bisa bekerja secara lebih efisien terutama saat kerja berkelompok. Mereka juga bisa kerja efektif dengan memanfaatkan kemampuan interpersonal mereka.
  • Melatih kepemimpinan: Tidak semua orang punya bekal kepemimpinan yang memadai dan pelatihan ini bisa menunjang kemampuan tersebut.
  • Untuk karier lebih baik: Pelatihan ini juga berharga untuk pengembangan karier individu. Peluang dipromosikan akan lebih besar jika karyawan punya soft skill lebih baik dari karyawan lain. Untuk kebutuhan psikotes dalam melamar kerja, soft skill adalah bekal berharga.

Cara Mengembangkan Soft Skill

Berikut beberapa cara mengembangkan soft skill:

  • Belajar mandiri: Ikuti webinar atau pelajari video pembelajaran seputar soft skill
  • Kursus soft skill: Andalkan mentor profesional untuk menuntun Anda mahir dalam bidang ini
  • Simulasi: Penting untuk melakukan role-playing untuk menyempurnakan teori yang sudah Anda pelajari

Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Hard skill mengarah ke keterampilan teknis seperti programming, marketing dan analisis data. Berbeda dengan soft skill yang lebih ke komunikasi, sikap, emosional dan kolaborasi. Bagi Anda yang membutuhkan pelatihan karyawan seputar soft skill, pertimbangkan corporate training dari Coding Studio. Kursus yang tersedia beragam, terstruktur dan dibimbing instruktur berpengalaman.

FAQ

Mengapa harus ada pelatihan soft skill?

Adanya pelatihan soft skill bisa memastikan karyawan punya produktivitas memadai termasuk kinerja tim optimal dan pendekatan cara kerja efisien. Pelatihan ini juga ideal untuk pengembangan karier baik itu mendapatkan posisi pekerjaan maupun promosi karier.

Jenis soft skill apa saja?

Jenis soft skill adalah termasuk kerja sama, komunikasi, pemecahan konflik, kepemimpinan, empati dan manajemen waktu. Semua jenis skill tersebut penting dalam menunjang efektivitas bekerja meski bukan secara teknis.

Bagaimana caranya mengembangkan soft skill?

Temukan kursus terpercaya dan pilih fokus skill tertentu sesuai visi Anda. Anda bisa juga belajar mandiri melalui berbagai sumber, praktik langsung, mendapatkan feedback dan refleksi atas diri sendiri.

Apa bedanya hard skill dengan soft skill?

Perbedaan hard skill dan soft skill adalah hard skill lebih fokus ke kemampuan teknis misal penggunaan software dan analisis statistik. Sementara soft skill lebih merujuk pada kemampuan manajerial dan interpersonal seperti interaksi dengan anggota tim kerja.