D2C adalah sebuah model bisnis yang memungkinkan produsen menjual produk secara langsung kepada konsumen, tanpa melalui perantara.
Strategi tersebut sudah mulai banyak digunakan oleh perusahaan karena konsep bisnis yang independen dan fleksibel, sehingga memudahkan perusahaan memiliki kontrol lebih besar terhadap produknya tanpa adanya campur tangan pihak lain.
Berikut akan dijelaskan secara lengkap terkait direct-to-customer atau model bisnis D2C.
Apa itu D2C
D2C adalah model bisnis yang menjual produk secara langsung ke konsumen, tanpa melalui perantara atau yang dikenal dengan direct-to-consumer.

Perusahaan akan mengurus sendiri produknya mulai dari produksi, pengemasan dan pengiriman tanpa dibantu pihak lain seperti reseller maupun toko retail. Jadi, konsumen akan langsung menerima produk dari perusahaan tanpa adanya penghalang.
D2C juga memunculkan konsep yang membuat perusahaan lebih independen. Itu artinya, Perusahaan akan terus mencari cara agar produknya selalu berkembang dan lebih dikenal, terutama dalam menetapkan strategi pemasaran yang menguntungkan apalagi di era digitalisasi saat ini.
Salah satunya dengan pemasaran online, yang mana hampir keseluruhan masyarakat berbelanja menggunakan e-commerce maupun melalui sosial media mereka.
Manfaat dan Keunggulan D2C
Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin pesat, maka diperlukan pengembangan berupa model dan strategi bisnis yang dapat menjangkau lebih banyak konsumen, salah satunya dengan menggunakan D2C atau direct-to-consumer.
Model bisnis D2C membuat perusahaan akan mempertimbangkan untuk beralih ke model bisnis ini karena tidak adanya perantara akan menekan biaya dan juga membuat perusahaan jadi lebih dekat dengan konsumen. Berikut beberapa manfaat D2C serta keunggulannya yang akan menguntungkan jika Anda menggunakan model bisnis ini.
Keuntungan Margin Yang Lebih Besar
Model bisnis D2C memungkinkan pengurangan biaya operasional sehingga menjadi lebih hemat karena tidak adanya perantara. Biasanya perantara atau pengecer akan menaikkan harga produk sebesar 50-100% dari harga aslinya.
Namun, jika langsung menjual produk ke konsumen, Perusahaan dapat mengenakan harga penuh sesuai yang biasa diperjualkan. Hal tersebut tentu saja akan meningkatkan pendapatan per-produk yang terjual.
Kontrol Penuh Terhadap Produk
Keunggulan D2C yaitu perusahaan akan memiliki kontrol penuh terhadap produk mulai dari proses produksi, pengemasan dan pengiriman. Adanya hal tersebut memberikan keuntungan kepada perusahaan karena dapat mengelola dan mengoptimalkan setiap aspek produk yang akan dijual hingga sampai ke tangan konsumen. Selain itu, Perusahaan dapat menentukan sendiri strategi pemasaran yang efektif dan memberikan pengalaman konsumen yang lebih personal
Kesempatan Perusahaan Untuk Meningkatkan Inovasi
Dengan adanya model bisnis D2C akan memberi kesempatan kepada perusahaan untuk berinovasi dan mengembangkan produknya secara mandiri tanpa menunggu persetujuan perantara.
Hal tersebut menguntungkan karena perusahaan akan lebih leluasa memamerkan keunikan produknya sendiri berupa cerita dan merek dagang, bukan hanya dengan harga.
Membangun Koneksi Yang Intens Dengan Konsumen
Model bisnis D2C memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi secara langsung kepada konsumen. Hal itu akan membangun kesan yang baik kepada konsumen terhadap perusahaan karena adanya komunikasi yang searah dan intens tanpa adanya perantara sehingga membantu dalam memahami preferensi konsumen, dan meningkatkan kualitas produk berdasarkan umpan balik dari konsumen.
Branding Merek Secara Penuh
Adanya hal tersebut membuat perusahaan memiliki koneksi langsung ke konsumen yang dapat membentuk branding merek yang kuat dan berarti. Perusahaan akan menonjolkan kelebihan produk, meningkatkan loyalitas konsumen dan membangun kedekatan dengan konsumen karena adanya merek sendiri.
Kekurangan D2C
Meskipun model bisnis D2C memiliki berbagai manfaat. Namun yang perlu diketahui, strategi tersebut akan sulit dilakukan jika kurangnya usaha serta kerja keras dari perusahaan untuk menghadapi risiko dan tantangan dari model bisnis tersebut, baik itu tanggung jawab dan kreativitas yang tinggi maupun usaha untuk mempertahankan branding produk. Hal tersebut termasuk beberapa kekurangan D2C yang perlu dipikirkan bagi perusahaan.
Cara Menerapkan Strategi D2C
Jika kamu ingin mencoba strategi ini, berikut beberapa cara dan tips untuk menerapkan strategi D2C.

1. Tentukan Target Pasar Dan Kebutuhan Konsumen
Langkah awal dalam menerapkan D2C adalah dengan menentukan target pasar yang ingin dituju seperti konsumen ideal yang akan membeli produk Anda. Hal ini akan memudahkan dalam mengembangkan produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen.
Untuk mengetahui kebutuhan konsumen dapat dilakukan dengan metode survei yang ditujukan untuk target pasar maupun dengan melihat shopping journey konsumen melalui data-data perusahaan.
2. Pengembangan Produk
Model bisnis D2C mengedepankan konsep mandiri tanpa bantuan pihak lain. Perusahaan dapat menguji produk di fasilitasnya sendiri dan memastikan produk yang diproduksi memiliki ciri khas tersendiri dan kualitas terbaik yang telah disesuaikan preferensi konsumen dan target pasar yang dituju, sehingga mampu bersaing lebih baik dengan bisnis serupa.
3. Pengembangan Strategi Pemasaran
Meningkatnya perbelanjaan secara digital dapat dijadikan strategi untuk menarik konsumen dengan memanfaatkan media sosial untuk membuat konten marketing kreatif, iklan online, maupun melalui e-commerce.
Hal tersebut dapat memberikan pendekatan yang intens kepada konsumen dengan menjawab pertanyaan konsumen terkait produk secara online untuk meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen.
Contoh D2C
D2C adalah sebuah strategi bisnis yang telah berkembang dan telah diterapkan di berbagai perusahaan di Indonesia seperti Kopi Kenangan, Eiger, Wardah, dan Berrybenka. Semua merek tersebut menjual langsung produknya kepada konsumen melalui website resmi atau e-commerce untuk pemesanan online, dan telah membuka berbagai cabang di seluruh Indonesia.
Meskipun demikian, keberhasilan direct-to-cosumer memerlukan strategi yang matang dengan memanfaatkan teknologi digital yang tepat.
Di era serba digital saat ini teknologi sudah menjadi bagian kehidupan manusia. Apalagi bagi kamu para pebisnis yang ingin meningkatkan penjualan dan berlajar marketing dan strategi bisnis D2C lebih dalam, kamu bisa join kursus Fundamental Digital Marketing eksklusif di Coding Studio. Yuk join di Coding Studio!